Therefore.. i want to protectyou

Kamis, 24 November 2011

Story - Proof of Life



Title:
Proof of Life

Pairing:
Rin x Len

Warning:
Ngaco, Ancur,Ngebosenin, Alur kecepetan, Minta ditelen(?)

Disclaimer:
Sekali lagi saya katakan,
Vocaloid milik Yamaha Corp. dan saya cuma jadi bagian ngancurin image mereka(?)
Sekian.



Normal P.O.V

25 December 2000

“Hei Len~ ~ Kau tahu tidak? Salju itu indah ya!” Seorang anak perempuan berambut ‘Honey Blond’  tersenyum riang ke arah saudara Laki-lakinya , Len.
Len cuma tersenyum tipis menanggapi pertanyaan saudara perempuanya , Rin.

“Sampai kapan ya kita bisa sama-sama seperti ini lagi?” Rin menatap teduh ke langit

“Hm..  selamanya?” Celoteh Len asal

“Benarkah?? Kalo gitu janji ya Kita bakal sama-sama seperti ini lagi!” Rin mengancungkan jari kelingkingnya

“Iya-iya janji” Len mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Rin


Mereka tertawa kecil
Diantara kawanan salju tipis yang turun



28 November 2003

Hey Len, Sebentar lagi musim dingin datang ya?


Tok!Tok!
Pintu kamar Rin di ketuk. Rin yang sedang asyik membaca dengan terpaksa menutup bukunya.

“Siapa..?” Tanya Rin pelan

“Ini aku Len”

“Oh silahkan masuk Len”

Len membuka pintu kamar Rin pelan dan menutupnya kembali

“Hei Rin, kau belum makan kan? Ini aku bawakan makanan untukmu” Len menaruh sup hangat di meja belajar Rin. Rin hanya tersenyum tipis

“Terimakasih”

Len mengangguk dan duduk di samping Rin.

Rin menatap keluar jendela “Hey Len, Sebentar lagi musim dingin datang ya?”
Len tersentak mendengarnya. Musim... Dingin? Ah, aku tak pernah menyadari hal itu. Tanggal berapa sekarang? Len menengok ke Kalender kecil di meja belajar Rin . 28 November Batinya

“Hey Leen~ kau dengar tidak sih?” Rin melambaikan tanganya di depan muka Len
“Oh iya maaf” Len hanya nyengir dengan tampang tak berdosa di hadapan Rin (?)
“Kamu Mikirin apa sih?” Tanya  Rin cemberut
“Ng .. Aku mikirin .. Keseha-“”Stop Len, Aku tidak apa-apa” Sela Rin kesal. Rin benci jika Len membicarakan penyakitnya. “Aku sudah sembuh kok!”
Len memandang Rin dengan tatapan kosong. Sembuh katamu? Kau tidak sadar berapa obat yang tergeletak dikamarmu Rin? Wajar bila aku khawatir padamu!

“Hei Len .. Nanti pas Musim dingin kita keluar yuk! Aku kangen sama salju ..” Rin tersenyum memandangi Langit
Len hendak menolaknya, Dia Khawatir akan keadaan Rin. Tapi .. ia tak tahan melihat wajah Rin yang sedih karna terkurung terus didalam kamar nya.
“Hmm .. Baiklah, Tapi janji sebelum musim dingin tiba, Rin harus sudah sembuh ya?”
Rin cemberut mendengarnya “Dibilangin aku sudah sembuh!”
Len tertawa kecil “Haha Iya-iya .. nah sekarang, Rin makan dulu ya?” Len mengambil mangkuk berisi sup hangat tadi
“Huh Baiklah” Dengan sedikit kesal, Rin memakan sup buatan Len dengan lahap

“Hey Len, Sup nya enak Loh!”



.
.
.

Len, musim dingin tiba! Ingat janji kita kan?

.
.
.

“Rin, Ini aku Len!” Seperti biasa Len membawakan makanan untuk saudara perempuanya, Rin
Tapi Rin tak menyahut panggilan Len. Masih tidur mungkin? Batin Len
“Rin, Aku masuk ya” Dengan perlahan Len membuka pintu kamar Rin. Tiba-tiba ..

“RIN !!” Len segera menghampiri Rin yang tergeletak di lantai
“Rin!! Kau tak apa?! RIN!! Jawab aku RIN!!”

“Salju .. “ Ujar Rin lirih
Eh..? Salju ..? Len memandang Rin heran
Perlahan Rin membuka matanya “Len .. Ingat janji kita kan?” Rin tersenyum lembut kearah Len.
Len spontan mengangguk pelan
“Kita berjanji bahwa musim dingin nanti kita akan melihat salju. Ingat kan?” Rin memandang teduh keluar jendela
Len mengangguk “Iya aku ingat”
Rin mencoba berdiri. Tapia pa daya, karna penyakitnya itu, ia terjatuh lagi
“RIN!! Kau tak apa?!” Tanya Len panik
“Aku ingin melihat salju Len. Boleh kan ..?”

Len memandang Rin dengan tatapan cemas
Ia sangat ingin menolak permintaan Rin. Tapi ia takut menyakiti perasaan saudarinya itu. Ahirnya, Len bangkit dan menggendong saudara perempuanya keluar

“As you wish my Princess” Ujar Len pelan sambil berusaha tersenyum
Rin cekikikan “Haha dasar Len baka!” Rin memukul pelan saudara laki-lakinya itu

Teruslah tertawa Rin ..
Karna tawa mu itulah pembuluh nadiku ..

“Hey Len, Masih ingat waktu kita kecil dulu? Ketika musim dingin tiba, kita selalu bermain perang salju” Rin memandang teduh ke langit

“Haha Iya aku ingat! Saat itu aku selalu dikalahkan olehmu” Len tertawa kecil

“Kau tahu Len? Aku baru menyadari sesuatu sekarang” Rin bersandar di bahu Len

“Hm? Apa?”

“Hidupku tak lama lagi Len..” Ujar Rin lirih

“HAH?! Apa kau bilang?!! Itu tak mung-“”Sst..” Rin menutup mulut Len dengan jari telunjuknya
“Itu benar Len” Rin tersenyum lembut ke arah Len

Len menatap wajah Rin yang pucat
Namun senyuman lembutnya yang remang, Berusaha menghangatkan wajahnya yang perlahan membeku

“Itu tak akan ku biarkan!!” Len memeluk Rin dengan erat
“Kenapa ..? Kenapa Len ..?”
“Biarlah aku yang pergi! Asalkan jangan kau Rin!” Air mata Len mulai tumpah. Butiran bening mulai jatuh dengan perlahan dari bola matanya

“Len .. Terimakasih ..atas semuanya .. Semu.. anya ..”

“RIIIN …!!!!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar